Kamis, 09 Agustus 2018

Pentingnya Berorganisasi

"Pentingnya Berorganisasi"

Muhammad Kholis





Landasan:
Surah al-Shaff ayat 4:

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ

Artinya: "Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan   yang tersusun kokoh."

Ali bin Abi Thalib:

اَلْحَقُّ بِلاَ نِظَامٍ يَغْلِبُهُ اْلبَاطِلُ بِالنِّظَامِ

“Kebenaran yang tidak diorganisir dapat dikalahkan oleh kebatilan yang diorganisir.”

Perkataan ini adalah tentang pentingnya berorganisasi dan sebaliknya bahayanya suatu kebenaran yang tidak diorganisir melalui langkah-langkah yang kongkrit dan strategi-strategi yang mantap.

Manusia hidup di dunia ini tidak lepas karena bantuan orang lain, menurut Aristoteles "Zone Politicon". Maka perlunya manusia saling berhubungan antara satu dengan yang lain. Tidak cukup hanya berhubungan, tapi harus ada barisan yang sama dan terarah antara orang satu dengan orang yang lain atau istilahnya adalah berorganisasi. Karena dengan berorganisasi semuanya bisa dilakukan secara bersama demi mencapai tujuan yang sama.

Dalam dunia kampus menjadi seorang mahasiswa tidaklah mudah menjalankanya, tidak cukup hanya sekedar kuliah. Untuk mempermudah menjalankan tanggung jawab sebagai mahasiswa dengan baik, caranya dengan melakukan tugas sebagai mahasiswa sebagai mana semestinya. Jangan hanya sebagai mahasiswa biasa, tapi mampu mengikuti arus pergaulan yang ada dikampus, tentu yang memberikan dampak positif bagi perkuliahan. Dengan membiasakan diri menunjukan rasa sosial yang tinggi ditunjukkan dengan bergabung di organisasi yang ada di kampus. Disini harus mampu menunjukkan diri sebagai contoh yang baik bagi mahasiswa yang lain.

Hari ini kesadaran mahasiswa untuk mengikuti organisasi sangat minim, sehingga tampak kurang mengikutinya. Padahal mahasiswa yang tergabung dalam organisasi dapat membuka jendela dunia dan dapat menemukan jati diri seorang mahasiswa sebagai kaum intelektual yang tidak hanya duduk dibangku perkuliahan tapi dapat menemukan banyak ilmu pengetahuan. Sebagai mahasiswa yang berorganisasi dapat melatih berbicara, yang dulunya tidak berabi berbicara dihadapan orang banyak sehingga berani tampil di muka umum. Tidak hanya itu juga memperluas jaringan hubungan dengan teman yang lain.

Sering mendengar istilah Mahasiswa kupu - kupu, mereka hanya sekedar mengikuti mata kuliah dan setelah itu pulang. Yang didapat hanya sebatas materi kuliah yang diikutinya. Tidak menghiraukan informasi dan pergaulan yang ada kaitannya dengan mahasiswa. Jangan mencotoh mahasiswa yang semacam ini karena nanti hidupnya hanya untuk kepentingannya sendiri tanpa memikirkan kepentingan orang lain.

Berbagai macam varian organisasi yang ada didalam kampus, maka harus bisa memilih organisasi yang cocok baik bagi seorang mahasiswa sesuai dengan kemampuan masing-masing. Carilah organisasi yang tidak cukup bergerak dalam ranah kemahasiswaan saja, tapi juga bergerak di masyarakat untuk menjadi bangsa ini lebih baik. Karena yang akan meneruskan tonggak kepemimpinan negara adalah anak mudanya. Dengan berorganisasi nanti dapat memimpin masyarakat ketika nanti sudah lepas dari dunia kampus, maka tanggung jawabnya adalah mengabdi dan bermasyarakat dengan orang lain.

Tenang saja untuk mahasiswa yang kuliah di daerahnya sendiri tidak jauh beda dengan mahasiswa yang kuliah di luar daerah. Jangan minder dengan mahasiswa yang kuliah diluar daerah, yang membedakan hanya secara fasilitas dan lingkungan kampusnya.Sebenarnya secara kemampuan tidah jauh beda. Bisa dianalogikan kampus adalah kapal dan mahasiswa adalah pelautnya. Kemanapun pelaut naik kapal tergantung tujuannya. Maka harus ada niat yang sungguh-sungguh, kuncinya adalah kuliah dengan berorganisasi. Ketika sudah berorganisasi maka tingkatkanlah kemampuan, baik kemampuan keilmuan maupun kemampuan menjadi seorang leader (pemimpin) dan jalin hubungan yang seluas-luasnya dengan mahasiswa yang lain, beda kampus maupun beda organisasi. Sering banyak ikut kegiatan organisasi baik yang didalam maupun diluar.

Menjadi seorang organisatoris harus mampu memiliki banyak pengetahuan. Yaitu dengan cara banyak membaca buku dan banyak diskusi dengan aktivis yang lainnya.

Kamis, 14 Juni 2018

Refleksi Iedul Fitri : Sebagai Hari Kemenangan dan Ukhuwah Pemersatu Islam

Picture: www.google.com

Puasa telah di penghujung waktu, setiap orang dengan sibuknya menyiapkan bekal materi, seakan tidak pernah berfikir bahwa dihari besok masih ada kehidupan kembali. Pasar, Mall, Supermarket, Toko-toko, Warung, Lestoran, Salon, Tempat potong rambut sampai tempat cuci motor semuanya penuh dengan keramaian berlomba-lomba mencari, membeli, menyiapkan semua barang-barang harus baru. Mulai ada membeli baju baru, sandal baru, HP baru, tukar uang baru, menyiapkan jajanan, mengecat rumah agar terkesan baru seolah hidup berakhir pada hari itu. Seakan semua itu disiapkan untuk berlomba-lomba mencari kemenangan. Benar memang ketika yang diinginkan, yang diraihnya sudah didapatkan sebagai bentuk kepuasan diri, tetapi kepuasan itu hanya lahir pada diri sendiri dan hanya sebatas kemenangan yang diraih didunia saja. 

Gema takbir berkumandang, mulai suara sound, suara bedug, suara tongklek, orang kecil sampai orang dewasa semuanya bersuara seakan seperti barisan tentara yang gembira meraih kemenangan pasca peperangan. Padahal disitulah peperangan akan dimulai karena dengan akan datangnya lembaran baru 1 Syawal bekal selama dibulan Ramadhan akan dijadikan sebagai bekal untuk satu tahun yang akan datang. Apakah 1 bulan yang akan terlewati ini akan lebih baik dari pada 1 bulan kedepan nanti, atau 1 bulan ini hanya sebatas jembatan yang itu hanya dipakai untuk penyeberangan tanpa merasakan apa yang ada di jembatan tersebut. Jangan sampai jembatan yang terlewati itu tidak membekas atau tidak mengesankan pada si penyebrang. Hanya untuk menginginkan agar tidak terjatuh sehingga dengan melaju cepat jembatan tersebut terlalui dan kemenangan didapatkan.

Dengan datang hari yang fitri adalah momentum berevaluasi diri, muhasabah diri, dan menyucikan diri. Banyak ucapan, tingkah laku yang salah maka sepatutnya saling bermaafan kepada sesama muslim, bukti bahwa ukhuwah islam ini terajut, bersatu kembali. Setiap umat islam adalah saudara maka jangan sampai terpecah belah karena dengan perbedaan suku, golongan, kelompok, apalagi karena perbedaan partai. Dengan perbedaan itu jadikan sebagai kekuatan umat islam dan sudah saat ukhuwah islamiyah ini bersatu, bersama kembali tegakkan kebenaran dimuka bumi.

Mari terus galakkan saling berbagi, bersilaturahim, bermaafan kepada sesama, karena dengan ini bentuk ukhuwah islam akan terjaga, terawat dan tersatukan. Seandainya umat islam di Indonesia ini bersatu, tidak ada lagi yang namanya kemiskinan, pengangguran, perampokan, pencurian, kekerasan, perzinahan, pembunuhan, terorisme, radikalisme. Karena jika umat islam bersatu akan ada rasa saling berbagi, memberi, membantu, menolong sehingga akan terciptalah masyarakat, negara yang adil, makmur, sejahtera, bahagia dan sentosa. Maka terealisasilah agama yang dirindu-rindukan yakni agama islam yang ramatan lil alamiin...

Raihlah hari kemenangan ini sebagai pemersatu ukhuwah islam, tidak ada lagi yang namanya saling membenci, mencela, melanggar, menyakiti. Karena musuh paling terbesar adalah hawa nafsu. Dari hawa nafsu munculah sikap egois, sombong, angkuh, arogan. Hilangkan penyakit diri ini dengan melakukan amalan kewajiban yang dituntunkan oleh syariat islam. Sembuhkan dengan memperkuat  dengan sholat, puasa, zakat dan haji. Insya'allah semua itu akan terwujud dan terkabulkan.. 

Taqobbalallahu Minna Waminkum..
Selamat Hari Raya Iedul Fitri 1439 H.

*Penulis : Muhammad Kholis

Sabtu, 09 Juni 2018

Pendidikan Anak di Generasi Milenial

Pendidikan Anak di Generasi Milenial

Sumber: www.google.com

Berat memang mendidik anak digenerasi milenial ini, banyak tantangan yang selalu datang mulai banyaknya budaya-budaya yang masuk dan menyerang aktivitas anak. pasti signifikan juga akan mempengaruhi terhadap kemoralan anak, karena kodrat seorang anak adalah punya rasa selalu ingin tahu. Ketika anak dipaksa untuk tidak mengikuti zaman, secara pertumbuhan anak akan tertekan dan tergerus oleh zaman bisa juga dikatakan akan tertinggal, sehingga menjadikan mental anak lemah dan mudah juga termasuki dengan budaya luar yang itu merusak aqidah dan moral anak.

Menurut Karl Mannheim penemu teori generasi pada 1923 dalam esay berjudul The Problem Generation. Generasi milenial sebutan lainnya generasi Y adalah mereka kelompok manusia yang lahir diatas tahun 1980 hingga 1997, karena dimasanya pernah mengalami masa milenium yang kedua. Artinya anak yang lahir setelah tahun 1997 keatas mereka bukan generasi milenial, tetapi mereka yang terkena dampaknya dari generasi milenial, mereka yang lahir setelah generasi milenial dinamakan generasi Z. 

Bicara mengenai zaman milenial, bicara juga mengenai perkembangan teknologi dan informasi, yang saat ini gencar-gencarnya digunakan oleh banyak anak yang sebenarnya belum waktunya anak memakai tapi sudah memakai adalah Handpone (HP) dengan perkembangan aplikasinya android sudah tidak asing lagi bagi anak. Anak lebih mudah mengakses segala hal yang diinginkan yakni media sosial, media jejaring untuk berhubungan sosial ke seluruh dunia lewat internet sebut saja facebook, Instagram, Twitter, Line, Whatsapp dll.

Hari ini anak sudah gemar memainkan media sosial, apakah itu untuk sesuatu pekerjaan yang positif maupun negatif. Andaikan saja anak memainkan media sosial dengan sesuatu yang negatif maka bagaimana peran seorang pendidik atau orang tua dalam menghadapi generasi milenial? Oleh karena itu selain seorang pendidik atau orang tua harus pandai dalam ilmu pengetahuan juga dituntut harus pandai dalam berteknologi. Dengan berteknologi otomatis juga akan gemar dalam bermedia sosial, dengan bermedia sosial bisa dijadikan sebagai pengawasan terhadap anak. Apapun yang dilakukan anak tiap menit atau tiap jam dapat diketahui dengan bermedia sosial.

Simpati dan empati terhadap anak memang sangat penting dilakukan oleh setiap pendidik atau orang tua, tapi kadang sebaliknya dengan adanya internet pendidik atau orang tua lalai dengan sendirinya, lebih asyik berinternet sehingga tidak pernah memikirkan apa yang dilakukan anak sehari-harinya. Contoh pendidik di lembaga sekolah yang seharusnya bertugas mendidik, mengajarkan, menjelaskan kepada anak, malah mereka asyik dengan kepentingan pribadinya dengan berjualan online, berselfi, bergame dll. Artinya pendidik atau orang tua seperti ini yang mereka yang lalai dengan tanggung jawabnya, yang memanfaatkan untuk kepentingan pribadinya. Bagaimana bisa mendidik anak tapi seperti ini? Apa yang harus dicontoh dan ditauladani oleh anak. 

Tidak cukup seorang pendidik atau orang tua cuma mengawasi dan mengarahkan melalui internet. Ada beberapa elemen yang dibutuhkan oleh seorang pendidik atau orang tua dalam revitalisasi pendidikan anak di zaman milenial:

Pertama, Penguatan pendidikan karakter anak. Didunia yang serba global, teknologi yang terus berkembang, informasi positif dan negatif bercampur jadi satu, maka sangat penting membangun pondasi moral anak yang kuat, agar anak bisa memilih mana yang benar dan mana yang buruk. 

Kedua, Revitalisasi pengetahuan humaniora anak. Selain anak dibekali ilmu pengetahuan, agama, budaya anak juga dibekali tentang keahlian teknologi. Karena hari ini anak lebih suka pengetahuan yang eksakta dan tehnis yang mengarahkan kepada hal-hal praktis. 

Ketiga, Mengoptimalkan teknologi. Kemajuan suatu bangsa sering diukur dengan teknologi. Oleh karena itu dengan berteknologi akan menjadikan anak berkreasi dan berinovasi. Maka sangat penting dalam kurikulum pendidikan, pengetahuan teknologi terkini dimasukan dalam kurikulum tersendiri di sekolah. 

Ini saatnya seorang pendidik atau orang tua yang harus melek dalam ilmu pengetahuan, agama, budaya dan teknologi. Jangan sampai gagap dengan semua ini apalagi tidak faham terhadap aktivitas generasi milenial. Semoga dengan usaha dan keyakinan ini menjadikan anak cerdas, tangguh dan bermoral. Amiin..

*Penulis: Muhammad Kholis

Selasa, 01 Mei 2018

"Refleksi Milad Pemuda Muhammadiyah 86 : Sejarah, Masa Kini dan Masa Depan"

Sumber: www.google.com

A. Sejarah Pemuda Muhammadiyah

Lahirnya Pemuda Muhammadiyah dikaitkan dengan Siswo Proyo Priyo merupakan Organisasi Pembinaan remaja/pemuda islam yang memang diharapkan oleh KH. Ahamd Dahlan (Pendiri Muhammadiyah). Dikongres Muhammadiyah yang ke-21 di Makasar pada tahun 1932 diputuskan berdirinya Muhammadiyah bagian Pemuda, yang bertujuan secara khusus mengasuh dan mendidik anak-anak muda dikalangan keluarga Muhammadiyah. Dengan waktu yang singkat Pemuda Muhammadiyah terbentuk di setiap level pimpinan ranting atau cabang Muhammadiyah. Tepat tanggal 26 Dzulhijjah 1350 H bertepatan tanggal 2 Mei 1932 M di Majelis Tanwir Muhammadiyah secara resmi Pemuda Muhammadiyah dijadikan ortom Muhammadiyah yang membidangi kepemudaan yang secara mandiri mengurusi rumah tangga organisasinya sendiri. Dari sinilah Pemuda Muhammadiyah melakukan gerakan-gerakan amar ma'ruf nahi mungkar yang sesuai Al-Qur'an dan Sunnah. Dalam berdirinya Pemuda Muhammadiyah di bentuk ketua pertama bernama H. Muhtar adalah Ketua padvinder (organisasi anak muda yang mengikuti kepanduan). 

B. Pemuda Muhammadiyah di masa kini

Tepat tanggal 2 Mei 2018 diusia yang ke 86 tahun, usia yang cukup tua dari pada Kemerdekaan Negara Republik Indonesia ini tetap terus meneguhkan perjuangan dan jihad kemanusiaan. Fakta unik yang dilakukan Pemuda Muhammadiyah selalu mengambil kebijakan yang fundamental dalam menyikapi permasalahan kebangsaan. Di masa periode 2014-2018 (sekarang) dengan dikomando oleh Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, SE., ME (panggilan akrabnya Bang Anin) diawal masa kepemimpinannya memulai gerakan Madrasah Anti Korupsi (MAK) dengan mengajak seluruh para kader Pemuda Muhammadiyah untuk terus berjihad dijalan yang benar bersikap jujur dan amanah dengan mengawasi tindakan-tindakan korupsi disetiap lembaga. Pendek kalimat program ini cepat terespon ke tingkat Wilayah, Daerah, Cabang dan Ranting. Kemudian di permasalahan dari kasus Novel Baswedan Pemuda Muhammadiyah tetap komitmen mengawal kasus itu sampai tuntas. Di Tragedi kemanusiaan Umat Islam di Rohingya dan Gouta, Suriah Pemuda Muhammadiyah tidak luput mengajak kepada seluruh kader disetiap level untuk aksi menggalang dana guna membantu saudara seagama dan juga mengirim pasukan KOKAM kesana. Begitu banyak permasalahan yang dihadapi Pemuda Muhammadiyah dimasa kini, ini menjadi tantangan pemuda dalam berdakwah, bermasyarakat dan bernegara. 

C. Masa depan Pemuda Muhammadiyah

Semakin kompleks permaslahan yang ada di Indonesia ini, semakin dewasa pula Pemuda Muhammadiyah bersikap. Diusia yang ke-68 ini kedepannya Pemuda Muhammadiyah harus bisa menuntaskan permasalahan di Indonesia, baik masalah ekonomi, politik, sosial, budaya, agama. Maka jalan dakwah Pemuda Muhammadiyah kedepan harus berbeda dari setiap masa. Kalau dulu lawan kita adalah bangsa asing, tapi kalau sekarang lawan kita adalah bangsa kita sendiri meskipun banyak pengaruh dari bangsa asing yang masuk ke indonesia. Maka Pemuda Muhammadiyah nantinya mampu mengawal kebijakan negara baik tingkat daerah maupun pusat, dengan menstransformasikan kader-kader terbaiknya untuk masuk dibidang politik dan dibidang yang yang lainnya. Karena kunci utama dari bangsa ini adalah para pemegang kekuasan. Pemuda Muhamamdiyah menjadi yang terdepan diseluruh bidang kenegaraan, mengontrol kebijakan publik, menfilter arus globalisasi agar nilai-nilai keagamaan tetap terjaga kemurniannya.

SELAMAT MILAD PEMUDA MUHAMMADIYAH KE-86
"Menggembirakan Keberagaman, Memajukan Indonesia"

*Penulis: Muhammad Kholis (Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Sedayulawas)

Minggu, 15 April 2018

IPM brondong Bersih-bersih Pantai

IPM brondong Bersih-bersih Pantai


Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Kecamatan Brondong mengajak seluruh kadernya untuk cinta kebersihan dalam acara Konservasi Lingkungan dan Bersih-bersih Pantai di Pantai Boyolangu Dusun Wedung Brondong. Ahad (15/04/18)

Ketua Umum PC IPM Brondong Ipmawan Abdullah Tsani Muttaqin N. K. berharap kepada seluruh pihak, "bahwa dengan kegiatan seluruh pihak dari masyarakat atau pemerintahan turut memperhatikan kebersihan lingkungan tujuan nantinya bisa tercipta pantai-pantai di kecamatan Brondong ini tampak lebih indah dan bersih yg bebas sampah." Harap Abim panggilan akrabnya 

"Kan sekiranya kalau pantai itu bebas sampah, kita kapanpun ketika ke pantai bisa nyaman dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan outdoor atau dijadikan tempat wisata masyarakat setempat". Tambahnya

Ketua Bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan (PIP) Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Lamongan Ipmawan Nasirudin Wafiq memberikan apresiasi, "Kami sangat mendukung kegiatan ini, karena nantinya pada diri kader di Cabang Brondong ini akan tumbuh rasa peduli terhadap sampah, bahwa kebersihan lingkungan itu penting bagi diri kader IPM." Ujar Wafiq

Acara ini iikuti oleh Seluruh anggota PC IPM dan PR IPM Se-Cabang Brondong sekitar 50 orang turut membersihkan pantai. (Kholis)

Sabtu, 14 April 2018

PR IPM SMA M 9 Brondong Memperingati Isra'Mi'raj dengan Seminar

PR IPM SMA M 9 Brondong Memperingati Isra'Mi'raj dengan Seminar


Dalam rangka memperingati Isra' dan Mi'raj Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMA muhammadiyah 9 Brondong menggelar kegiatan Seminar Cinta Rosul bertajuk Menumbuhkan rasa yang murni kepada Rosul bertempat di Gedung SMA muhammadiyah 9 Brondong (15/04).

Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sedayulawas bapak Mas'udi, M. Pd memberikan gambaran "bahwa cinta kepada rosul bisa di implementasikan lewat berorganisasi di IPM dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kebaikan diri sendiri, orang lain dan agama. Dari contoh ini artinya Pelajar sudah mencerminkan cinta kepada Rosul." Tutur Mas'udi yang juga sebagai salah satu guru di SMA M 9 Brondong

"Pelajar juga harus berprestasi dan berkontribusi bagi lembaga sekolah, maka dengan kita cinta kepada lembaga atau bapak-ibu guru disekolah bahwa kita mentauladani sifat Rosul". Tambah Mas'ud

Wakil kepala bagian Kurikulum SMA Muhammadiyah 9 Brondong Bapak Said Al-Falahi, SH.I berpesan "bahwa di moment isro' mi'roj adalah dimana Rosul telah mendapatkan perintah untuk melaksanakan sholat lima waktu. Ini mengingatkan kita sebagai umatnya jangan sampai meninggalkan sholat lima waktu". Pesan Said

Acara ini dihadiri oleh seluruh Ortom Ranting Sedayulawas dan seluruh anggota PR IPM SMA M 9 Brondong. (Kholis)

3 Prinsip dalam Hidup Berjamaah dan Beribadah

"3 Prinsip dalam Hidup Berjamaah dan Beribadah"


Majelis Pendidikan dan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Bapak Drs. H. Amrozi Mufida memberikan pencerahan tentang motivasi hidup berjamaah dan kualitas beribadah. 

Hal ini disampaikan dalam acara Turba dan Pengajian Pimpinan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Brondong di Masjid Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Punggur Sedayulawas Brondong (14/04)

Amrozi menyampaikan bahwa dalam melakukan kebaikan harus dengan berjamaah, Amrozi membeberkan 3 prinsip dalam hidup berjamaah dengan beribadah.

Pertama, Hidup berjamaah dalam meraih amal yang tiada putusnya. 

"Amalan ketika di akhirat yang pahalanya terus tersalurkan adalah Shodaqoh Jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan Anak sholeh yang berbakti kepada orang tua." Tuturnya

Kedua, Hidup berjamaah yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.

"Bahwa bermuhammadiyah harus mempunyai ego komunal (bersama) bukan ego individual (pribadi). Selain itu Pimpinan Muhammadiyah harus saling bersama dalam hal apapun juga harus punya sifat kepemimpinan Rasulullah yaitu Shidiq, Amanah, Tabligh, Fathonah." Ujarnya

Ketiga, Hidup Berjamaah untuk menjadi pemenang

Dimuhammadiyah harus menjadi pemenang tanpa melalaikan niat ibadah, karena ketika ada niat yang kuat dalam memperjuangkan kebaikan maka Allah akan menghancurkan musuh kita. Harus menjadi pemenang di segala sektor, baik sektor ekonomi maupun politik. Dengan berkorban secara ikhlas maka nanti kita akan menerima hasilnya. (Kholis)

Selasa, 10 April 2018

Pemuda Berbudi Luhur

"Pemuda Berbudi Luhur"
Buah Karya: Muhammad Kholis


Melati muda tak berwarna, seolah bunga tak berbuah
Keselarasan usia tak bisa diduga, seolah hidupnya tak begitu lama
Bangsa tanpa pemuda, tiada daya dan upaya
Bangsa tak merdeka, Indonesia tanpa pancasila
Ketuhanan maha esa, kesatuan dan persatuan agama
Berbeda-beda ras dan agama, Indonesia negaranya

Anak berbakti dan mengabdi, bapak mencotohi dan memotivasi
Bukti setiap mimpi, tidak lepas karena konsepsi dan realisasi 
Saling mengerti dan mengetahui, adalah cara berkorelasi
Mengapa negeri ini ? Selalu bercerai-berai
Padahal toleransi sudah melekat dihati kami
Kami tidak ingin beramai-ramai, karena perbedaan ideologi 
Beri kami demokrasi pada negeri ini..

Cinta bertabur, pahlawan telah gugur
Tanah kami subur, jiwa kami hancur
Kemajuan tak diukur, teknologi terus tersalur
Maju atau mundur, pasti akan berbentur
Lebih baik mati dimedan tempur, dari pada mati diatas kasur
Nasib semua manusia akan melujur, di dalam alam kubur..

Kami pemuda berbudi luhur...

Jumat, 06 April 2018

Bertanya tentang Kesejahteraan

"Bertanya tentang Kesejahteraan"
Oleh: Nur Agus Rudi Listio*
Sumber: www.google.com



Bicara tentang kesejahteran pada saat ini, dimana perkembangan teknologi terus menerus meningkat derastis. Yang mengakibatkan banyak orang harus mampu mengikutinya dan yang tidak mampu mengikuti akan tergilas oleh zaman.

Banyak sekali pembangunan-pembangunan yang ada, khususnya pembangunan dibidang ekonomi, dengan alasan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Industrialisasi sebagai jawaban (katanya), yang diharapkan mampu menampung masyarakat sebagai lahan penghidupan. Dengan kata lain dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya yang berada pada sekitar industri. 

Tapi berbeda dengan bentuk realitanya, dimana masyarakat itu dirugikan dengan adanya industri saat ini. Bisa kita lihat sendiri, yang seharusnya menjadi lahan produktif (pertanian, pertambakan, perhutanan, perairan) bagi masyarakat, kini hanya jadi lahan produktif untuk pribadi (investor dan pemilik industri) dan masyarakat hanya dapat ampasnya. 

Coba kita lihat hari ini, apakah perjanjian awal yang dilakukan oleh industri dengan masyarakat itu benar dilakukan. Tidak, ia hanya bicara cantik dengan dasar CSR CSR dan CSR,  padahal CSR itu tidak di rasakan oleh masyarakat secara langsung. Ditambah lagi kesehatan masyarakat itu terancam dengan limbah-limbah yang dihasilkan oleh industri tersebut. Air, tanah, udara menjadi ancaman bagi masyarakat karena terkontaminasi oleh limbah industri. Dan masyarakat di bungkam oleh yang namanya CSR dan surat-surat perjanjian di awal (meski perjanjian itu dapat diubah jika tidak sesuai perjanjian), padahal CSR itu adalah kewajiban industri yang sudah diatur dalam Undang-Undang.

Mirisnya lagi pihak pemerintahan yang seharusnya menjadi abdi/pelayan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya, mereka hanya mementinkan perut mereka sendiri. Tapi ada yang lebih miris, apa?  Yaitu generasi muda (pemuda) bangsa ini yang sudah tidak berpegang pada idealisme, mereka hanya berfikir tentang kemapanan dalam hidup. Padahal baik buruknya bangsa ini kedepan ini di tangan para pemuda "pewaris tanpuk pimpinan umat nanti"

Dan kini kita hanya dapat melihat, melihat ketertindasan dimana-mana (meski tak tampak secara langsung). Terus dimana kita saat ini?  Dan hanya kalian lah yang dapat menjawabnya. 

Waallahu'alam.

*penulis: Sekretaris Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah Sedayulawas

Kamis, 29 Maret 2018

ISLAMKU, ISLAMMU, ISLAM KITA

ISLAMKU, ISLAMMU, ISLAM KITA
Oleh: Afnan Nafi'* 
Sumber: www.google.com

Bagi seorang beriman, Alquran pasti benar secara mutlak, tetapi tafsiran manusia terhadap ayat-ayat Kitab Suci ini tidak pernah mencapai posisi serba mutlak itu. Dengan demikian, pihak-pihak yang mencoba memonopoli kebenaran, sama artinya dengan mengambil alih peran Tuhan sebagai sumber kebenaran tertinggi dan sejati. Dan sikap semacam ini sungguh berbahaya dan menyesatkan, seperti yang terlihat dalam teologi ISIS atau gerakan yang mngatas namakan Paling Islam, paling ahlus sunnah wal jamaah yang menghukum siapa pun yang berbeda dengan pandangan mereka darahnya menjadi halal walaupun muslim sebab dipandang telah batal syahadatnya / Takfiri.

Ironi ?
Khazanah dan perbedaan pemikiran dalam memahami ajaran islam dijadikan penghakiman kepada sesama muslim.

Bagi saya, inti ajaran Islam qur’ani dan Islam kenabian tersimpul dalam ungkapan singkat dan padu ini: “Dan tidaklah Kami mengutus engkau [Muhammad] kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta.” (Lih. Alquran surat al-Anbiyâ’ ayat 107). Maka, praktik “Islam” yang berada di luar payung teologis yang maha benar ini haruslah ditolak dengan keras karena pasti akan menghancurkan peradaban dan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur. Islam datang adalah membangun peradaban yang adil, asri, dan menawan.

*Penulis : Anggota Bidang Hukum, HAM, dan Advokasi Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah Sedayulawas

ISLAM AGAMA KASIH SAYANG

ISLAM AGAMA KASIH SAYANG
Oleh: Afnan Nafi'*
Sumber : www.google.com


Muhammad Iqbal adalah Tokoh muslim dunia (asal lahore, pakistan) dalam puisinya diabad ke -19 bertutur :
"Sekalipun satu keluarga
"Kita merasa asing satu sama lain
"Ikat kembali Dedaunan yg berserahkan ini
"Hidupkan lagi Hukum Cinta !

Krisis ukhuwah Al Islamiyah melanda masyarakat muslim sekarang ini, tidak hanya terpecah sebab perbedaan pemahaman dan pemikiran tafsir-tafsir agama, namun juga turut mengamini kemunduran peradaban dunia dalam kendali hukum kapitalis. 

Semakin hari kita umat islam sekedar menonton jurang kesenjangan ekonomi yang semakin lebar dan tajam, dunia semakin tuna kasih sayang dan tuna keadilan?

Semua disibukkan alasan kebutuhan ekonomi dan pekerjaan, tali persaudaraan menjauh,umat islam tak lagi mnyebar salam (keselamatan), bahkan dengan tetangga dekat tak lagi berbagi, pudarnya tradisi kekeluargaan dan gotong royong dilingkaran kecil umat islam.
Ajaran kapitalis makin menguasai dan menghegemoni umat, seakan tertanam kuat dalil perlombaan menumpuk numpuk dan pamer kekayaan, orang tak lagi dihargai karena ilmu, Akhlak dan amal baiknya, tapi kekayaan dan jabatannya.

Ajaran Qur'ani surat Ar Rad (13) ayat 11 memberi pilihan kepada kita "...sesungguhnya Allah tidak akan mengubah kondisi sebuah kaum, sampai kaum itu sendiri mau mengubah apa yang ada pada diri mereka".

Perubahan harus dimulai, aktivis  dan ulama harus mendorong lahirnya kembali watak ajaran islam sesungguhnya, Islam yang dekat dengan umat, Islam yang berbaur dengan Masyarakat, Islam yang dekat dengan jamaahnya, menjadi ajaran Tauhid yang penuh kasih sayang, ajaran muamalah yang selalu menebar Rahmat dan keselamatan, gotong royong dan tolong menolong kepada siapapun, ajaran akhlak dengan Teladan yang santun dan ramah.

Allahu A'lam

*Penulis : Anggota Bidang Hukum, HAM dan Advokasi Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah Sedayulawas



Senin, 26 Maret 2018

"3 Ciri Peradaban Islam yang Maju"

"3 Ciri Peradaban Islam yang Maju"


Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak berpesan kepada seluruh warga Ranting Muhammadiyah Sedayulawas Brondong Lamongan agar gembira dalam menghadapi perbedaan.

Hal ini disampaikan dalam acara Tabligh Akbar dengan tema Peran Pemuda dalam Mengukir Peradaban Islam yang diselenggarakan oleh Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah (PRPM) Sedayulawas di Halaman Masjid Taqwa Sedayulawas Brondong Lamongan (23/03)

"Perbedaan itu tidak perlu ditakuti tapi substansinya perlu digembirakan. Dan dalam rangka berMuhammadiyah, kita harus gembira," tuturnya.

Dahnil menyampaikan bahwa watak dan jati diri Muhammadiyah adalah Peradaban Islam yang Berkemajuan. Maka untuk mencapai itu Dahnil membeberkan 3 ciri peradaban islam yang maju.

Pertama, Tauhid Murni

"Kyai Haji Ahmad Dahlan saat mendirikan Muhammadiyah bertujuan untuk mengembalikan ketauhidan yang murni. Menghilangkan kepercayaan terhadap Tahayul, Bid'ah, Khurafat. Maka anak muda tidak perlu takut apapun dan kepada siapapun selama itu untuk menegakkan kebenaran. Takutlah hanya kepada Allah SWT," tegasnya.

Kedua, Akhlaq yang Baik

"Islam yang paling utama adalah akhlaq yang baik. Bukan hanya bermodal Syariah saja. Sekarang di Negara kita ini tidak kekurangan orang yang cerdas. Namun sayang kita kekurangan orang yang berakhlaq," keluhnya.

Ketiga, Ilmu Pengetahuan Tinggi

"Dalam mewarisi peradaban, Rasulullah dan para sahabat tidak pernah meninggalkan dalam bentuk fisik. Tapi Rasulullah meninggalkan Ilmu pengetahuan. Berbeda dengan Fira'un. Dia meninggalkan piramida. Tapi piramida itu dibangun dengan memperbudak rakyat untuk membangun simbol-simbol itu. Sedangkan Islam, dibangun dengan tradisi ahklaq dan ilmu yang tinggi,"

Selain itu Dahnil menyeru agar umat Islam bersatu dan tidak mudah dibodohi. Kepada kader Pemuda Muhammadiyah ia berpesan agar selalu berani menyuarakan kebenaran. Karena Muhammadiyah berdiri atas nama kebenaran dan kepentingan kebangsaan. (Nely Izzatul Maimanah)

Senin, 19 Maret 2018

SERUAN TABLIGH AKBAR PIMPINAN RANTING PEMUDA MUHAMMADIYAH SEDAYULAWAS

SERUAN TABLIGH AKBAR
PIMPINAN RANTING PEMUDA MUHAMMADIYAH SEDAYULAWAS


Assalamu'alaikum Wr. Wb. 

Salam ukhuwah Islamiah, Syukur Alhamdulillah kita hari ini masih diberikan kesehatan untuk melakukan aktivitas dengan lancar. Amiin.. 

Mau tau Peran Pemuda seperti apa? 
Masih bingung jadi Pemuda mau ngapain? 
Atau hannya menjadi Pemuda yang biasa saja... 

Yuuk jadilah Pemuda Pengukir Peradaban Islam.. 

Yuuk simak dulu puisi dibawah ini...

*"Pemuda Subuh Mengukir Sejarah"*

Oleh: *Dahnil A Simanjuntak (Bang Anin)*

_EMBUN pagi tanda langit cerah. Pemburu ridha Allah tak pernah kalah. Karena kalah milik Mereka yang takut dan menyerah._

_Salam wahai para Pemuda pelukis sejarah. Jangan biarkan masa depan mu dirampok para penjarah. Maling besar bermodal Silat lidah._

_Ketika keberanian adalah barang mewah. Hai, Pemuda Subuh pengukir sejarah, akan Datang bantuan dari Allah. Bantuan yang kau sendiri tak tahu Datang dari berbagai Arah._

_Musa tak pernah menyerah. Menghadapi Firaun berkuasa lagi gagah. Ingin rasanya dia menyerah. Tapi, Tauhidnya mencegah._

_Bagi para pemburu ridha Allah. Hidup tergelar bak Sajadah. Mencari makna tiap ibadah. Bersimpuh tengah malam pengobat gelisah._

_Bandit bersekongkol penuh gelisah. Namun, hai bandit sehebat Apa pun rekayasa kalian, Kebenaran tak akan pernah Kalah. Bagi Pemuda Subuh pengukir sejarah. Takut hanya kepada Allah._

_Aku mau bersama mu, memeluk mesra Nurani yang mewah. Wahai, Pemuda Subuh pengukir sejarah. Cam kan, mereka yang berTauhid tak pernah Kalah._

*Anin*
*Pinang, 6 September 2017*

Ingin tau penjelasan dan pengkajian seputar ini. Mari kita beramai-ramai ajak sanak, saudara, keluarga menghadiri *TABLIGH AKBAR* Insya'allah dilaksanakan pada:

📅 Hari, Tanggal : *Jum'at Malam Sabtu, 23 Maret 2018*
🕢 Pukul : 19.30 (Ba'da Isya')
🕌 Halaman Masjid Taqwa Muhammadiyah Sedayulawas-Brondong-Lamongan 
🤵🏼Pembicara : *Dr. Dahnil Anzar Simanjuntak, SE. ME* (Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah) 
📚 Tema : _Peran Pemuda Dalam Mengukir Peradaban Islam_
👔 Dresscod : Bebas dan Rapi

💰 Kontribusi : Free (Gratis)
🎁 Fasilitas : Snack, Memperdalam Ilmu, Menambah Teman, Maraih Motivasi, Pengalaman Luas, dll.

*Ayo catat hari dan tanggalnya, sebarkan kepada yang lain, dan hadiri bersama-sama...*

*Berdakwah tiada henti dan tiada mati..*

Fasthabiqul Khairat..

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

👥 *Presented By: PR Pemuda Muhammadiyah Sedayulawas*
👤 *Supported By: PT. ZAM-ZAM AMANAH (Umroh dan Haji Plus)*
👨‍👩‍👧‍👦 *Keluarga Besar Muhammadiyah dan Ortom (PRA, PRNA, PR IPM) Se-Sedayulawas*

#TablighAkbar
#PeranPemudaDalamMengukirPeradabanIslam
#DahnilAnzarSimanjuntak
#PRPemudaMuhammadiyahSedayulawas

Sabtu, 06 Januari 2018


TABLIGH AKBAR 
INDONESIA BERSATU UNTUK PALESTINA 



Lembaga Kajian Islam dan Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah Sedayulawas bersama menggelar Tabligh Akbar bertempat di Masjid Taqwa Muhammadiyah Sedayulawas. Kemarin jum'at,  (05/01)

"Kegiatan ini adalah tindak lanjut dari aksi Alumni 212 di Monas, jakarta. Yang mana saudara kita yang belum bisa ikut kesana dengan diadakan kegiatan ini bisa merasakan kepedulian terhadap sesama muslim yakni di Palestina." Ujar Nanang selaku ketua panitia

Perwakilan Ta'mir Masjid Taqwa Muhammadiyah Sedayulawas memberikan saran, "Kita boleh peduli kepada saudara kita di Palestina dengan sepenuh hati, tapi kita jangan sampai lupa bahwa disekeliling kita banyak anak yatim, fakir miskin, orang mustadafin yang sangat membutuhkan bantuan dari kita semua". ujar Drs. Sumanan

Masjid Al-Aqsha adalah lingkungan yang pertama kali Nabi Muhammad SAW.  pertama menerima wahyu yaitu terjadi peristiwa isra' mi'raj. Yang mana itu menjadi salah satu peristiwa yang paling bersejarah bagi umat islam.

Presiden AS Donald Trump bulan lalu memicu kemarahan Palestina dan negara Muslim setelah secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Keputusan itu disusul dengan pemindahan kedutaan besar AS ke kota tersebut.

Keputusan Trump ini pun mendapat tentangan dari dunia internasional. Negara-negara Islam yang tergabung dalam OKI membuat keputusan tandingan dengan mengakui Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina lewat pertemuan darurat di Turki.

Ini saatnya umat islam bersatu, melawan yahudi karena mereka telah merusak tatanan agama islam. Dengan mengusir umat islam dari palestina. Hal ini disampaikan oleh pemateri Ust. Tengku Azhar, Lc 


Acara ini di hadiri oleh seluruh umat islam di wilayah pantura Lamongan, 100 orang lebih memenuhi Masjid. (kholis)