Kamis, 29 Maret 2018

ISLAMKU, ISLAMMU, ISLAM KITA

ISLAMKU, ISLAMMU, ISLAM KITA
Oleh: Afnan Nafi'* 
Sumber: www.google.com

Bagi seorang beriman, Alquran pasti benar secara mutlak, tetapi tafsiran manusia terhadap ayat-ayat Kitab Suci ini tidak pernah mencapai posisi serba mutlak itu. Dengan demikian, pihak-pihak yang mencoba memonopoli kebenaran, sama artinya dengan mengambil alih peran Tuhan sebagai sumber kebenaran tertinggi dan sejati. Dan sikap semacam ini sungguh berbahaya dan menyesatkan, seperti yang terlihat dalam teologi ISIS atau gerakan yang mngatas namakan Paling Islam, paling ahlus sunnah wal jamaah yang menghukum siapa pun yang berbeda dengan pandangan mereka darahnya menjadi halal walaupun muslim sebab dipandang telah batal syahadatnya / Takfiri.

Ironi ?
Khazanah dan perbedaan pemikiran dalam memahami ajaran islam dijadikan penghakiman kepada sesama muslim.

Bagi saya, inti ajaran Islam qur’ani dan Islam kenabian tersimpul dalam ungkapan singkat dan padu ini: “Dan tidaklah Kami mengutus engkau [Muhammad] kecuali sebagai rahmat bagi alam semesta.” (Lih. Alquran surat al-Anbiyâ’ ayat 107). Maka, praktik “Islam” yang berada di luar payung teologis yang maha benar ini haruslah ditolak dengan keras karena pasti akan menghancurkan peradaban dan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur. Islam datang adalah membangun peradaban yang adil, asri, dan menawan.

*Penulis : Anggota Bidang Hukum, HAM, dan Advokasi Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah Sedayulawas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar