Kamis, 31 Agustus 2017
Milad Muhammadiyah 108 : Antara Muhammadiyah dan Pelaku Muhammadiyah
Di usia Muhammadiyah yang ke 108 tahun menunjukan begitu kokohnya organisasi ini, diimana usia Muhammadiyah jauh lebih tua dari usia negara Indonesia. Begitu berat perjalanan Muhammadiyah dalam sejarah negara ini. Dimana mereka para pendiri Muhammadiyah berjuang dalam masa penjajahan sampai dengan masa sekarang ini.
Muhammadiyah adalah organisasi gerakan islam amar ma'ruf nahi mungkar yang terilhami dari Al-Qur'an Surat Al-Imron Ayat 104, Muhammadiyah bukan suatu aliran agama. Dimana hal ini masih sering diartikan oleh masyarakat awam dan kadang pula ada juga kader Muhammadiyah yang masih salah mengartikannya. Muhammadiyah lahir dari spirit Al-Qur'an Surat Al-Ma'un yang bertujuan mengangkat derajat kaum mustad'afin, tapi bagaimana dengan Muhammadiyah saat ini ? Ini yang menjadi kemirisan bagi warga Muhammadiyah yang berbangga dengan Muhammadiyah yang besar, tapi belum tahu arah gerak Muhammadiyah.
Dimana aset-aset Muhammadiyah yang tujuannya untuk mengentas kaum mustad'afin malah menjadi aset itu sebagai lahan untuk mencukupi kehidupan para pelaku Muhammadiyah, teringat kata KH. Ahmad Dahlan "Hidup-Hidupilah Muhammadiyah, Jangan Mencari Hidup di Muhammadiyah". Tapi dalam realita saat ini banyak dari pelaku Muhammadiyah yang hanya mencari hidup di Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) bukan menghidupkan Muhammadiyah yang sejatinya adalah organisasi islam.
Jika kita lihat tujuan Muhammadiyah adalah "Mewujudkan masyarakat islam yang sebenar-benarnya sehingga terciptanya negara yang adil dan makmur". Apa dengan aktif di AUM itu sudah bisa mendekati tujuan muhammadiyah ? tidak. Atau kita yang aktif di AUM itu sudah merasa bermuhammadiyah ? tidak. Muhammadiyah dikenal melalui bidang pendidikan dan kesehatannya, apa dari pendidikan tersebut bisa membuat orang yang di didik itu tahu tentang Muhammadiyah ? tidak. Bukan itu tujuan Muhammadiyah mendirikan AUM.
Mari kita bersama selaku pelaku Muhammadiyah intropeksi diri dalam hal ini. Agar nama Muhammadiyah tidak hanya tinggal nama yang tidak memiliki makna dan tidak diketahui artinya oleh kader-kader Muhammadiyah.
Penulis : Nur Agus Rudi Listiyo (Sekretaris Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah Sedayulawas)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar