"Hari Ketupat Hari Naik Gunung Masyarakat Sedayulawas"

Oleh: Muhammad Kholis (Ketua PR Pemuda Muhammadiyah Sedayulawas) 

Hari ketupat adalah hari dimana orang merayakan hari raya idhul fitri dengan makan ketupat. Tetapi beda dengan masyarakat Sedayulawas, mengatakan hari ketupat adalah hari dimana tepat satu minggu setelah hari raya idhul fitri, yang biasanya dirayakan dengan liburan jalan-jalan naik/daki gunung mulai dari anak kecil sampai anak dewasa, semua berbondong-bondong menuju gunung Menjuluk yang di mulai pukul 07.00 sampai menjelang sore. Masyarakat Sedayulawas melakukan kebiasaan ini naik gunung dengan membawa ketupat dan ketika tiba diatas gunung ketupat itu dimakan berame-rame dengan keluarga atau dengan teman. Menurut masyarakat Sedayulawas kebiasaan ini sudah ada sejak kakek nenek masyarakat Sedayulawas dulu dan diteruskan oleh anak cucunya sampai sekarang. 

ketika orang menilai kebiasaan ini pasti orang mengatakan kebiasaan yang dilakukan masyarakat Sedayulawas adalah suatu bentuk adat atau ritual yang harus dilakukan oleh masyarakat Sedayulawas setiap tahunnya, tetapi pada kenyataannya masyarakat sedayulawas tidak beranggapan seperti itu, karena kebiasaan naik gunung ini hanya sebatas pengisi hari liburan masyarakat Sedayulawas yang dengan cara naik gunung dan kumpul dengan keluarga atau teman. 

Pesan moral yang bisa di ambil dari kebiasaan naik adalah Menjaga silaturrahmi dari usia dini sampai usia tua. Memang untuk menjalin silaturrahmi itu mudah, tetapi untuk membelajarkan anak agar tetap selalu menjaga silaturrahmi dimasa yang akan datang butuh pembiasaan yang selalu diulang-ulang. Karena pembalajaran kepada anak tidak hanya sekali saja dan selesai.

Semua kegiatan bisa berdampak positif dan negatif bila mana kegiatan itu kita niati dengan baik, tanpa ada keyakinan apapun yang mana itu akan merusak keyakinan aqidah kepada tuhan. Mari semua aktifitas kita niati dengan niat yang baik, yang nanti hasilnya akan bermanfaat bagi diri kita maupun orang lain. 

Waallahu A'lam...