Minggu, 15 April 2018

IPM brondong Bersih-bersih Pantai

IPM brondong Bersih-bersih Pantai


Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Kecamatan Brondong mengajak seluruh kadernya untuk cinta kebersihan dalam acara Konservasi Lingkungan dan Bersih-bersih Pantai di Pantai Boyolangu Dusun Wedung Brondong. Ahad (15/04/18)

Ketua Umum PC IPM Brondong Ipmawan Abdullah Tsani Muttaqin N. K. berharap kepada seluruh pihak, "bahwa dengan kegiatan seluruh pihak dari masyarakat atau pemerintahan turut memperhatikan kebersihan lingkungan tujuan nantinya bisa tercipta pantai-pantai di kecamatan Brondong ini tampak lebih indah dan bersih yg bebas sampah." Harap Abim panggilan akrabnya 

"Kan sekiranya kalau pantai itu bebas sampah, kita kapanpun ketika ke pantai bisa nyaman dan bisa dimanfaatkan untuk kegiatan outdoor atau dijadikan tempat wisata masyarakat setempat". Tambahnya

Ketua Bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan (PIP) Pimpinan Daerah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PD IPM) Kabupaten Lamongan Ipmawan Nasirudin Wafiq memberikan apresiasi, "Kami sangat mendukung kegiatan ini, karena nantinya pada diri kader di Cabang Brondong ini akan tumbuh rasa peduli terhadap sampah, bahwa kebersihan lingkungan itu penting bagi diri kader IPM." Ujar Wafiq

Acara ini iikuti oleh Seluruh anggota PC IPM dan PR IPM Se-Cabang Brondong sekitar 50 orang turut membersihkan pantai. (Kholis)

Sabtu, 14 April 2018

PR IPM SMA M 9 Brondong Memperingati Isra'Mi'raj dengan Seminar

PR IPM SMA M 9 Brondong Memperingati Isra'Mi'raj dengan Seminar


Dalam rangka memperingati Isra' dan Mi'raj Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMA muhammadiyah 9 Brondong menggelar kegiatan Seminar Cinta Rosul bertajuk Menumbuhkan rasa yang murni kepada Rosul bertempat di Gedung SMA muhammadiyah 9 Brondong (15/04).

Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Sedayulawas bapak Mas'udi, M. Pd memberikan gambaran "bahwa cinta kepada rosul bisa di implementasikan lewat berorganisasi di IPM dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kebaikan diri sendiri, orang lain dan agama. Dari contoh ini artinya Pelajar sudah mencerminkan cinta kepada Rosul." Tutur Mas'udi yang juga sebagai salah satu guru di SMA M 9 Brondong

"Pelajar juga harus berprestasi dan berkontribusi bagi lembaga sekolah, maka dengan kita cinta kepada lembaga atau bapak-ibu guru disekolah bahwa kita mentauladani sifat Rosul". Tambah Mas'ud

Wakil kepala bagian Kurikulum SMA Muhammadiyah 9 Brondong Bapak Said Al-Falahi, SH.I berpesan "bahwa di moment isro' mi'roj adalah dimana Rosul telah mendapatkan perintah untuk melaksanakan sholat lima waktu. Ini mengingatkan kita sebagai umatnya jangan sampai meninggalkan sholat lima waktu". Pesan Said

Acara ini dihadiri oleh seluruh Ortom Ranting Sedayulawas dan seluruh anggota PR IPM SMA M 9 Brondong. (Kholis)

3 Prinsip dalam Hidup Berjamaah dan Beribadah

"3 Prinsip dalam Hidup Berjamaah dan Beribadah"


Majelis Pendidikan dan Kader Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Lamongan Bapak Drs. H. Amrozi Mufida memberikan pencerahan tentang motivasi hidup berjamaah dan kualitas beribadah. 

Hal ini disampaikan dalam acara Turba dan Pengajian Pimpinan oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Brondong di Masjid Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Punggur Sedayulawas Brondong (14/04)

Amrozi menyampaikan bahwa dalam melakukan kebaikan harus dengan berjamaah, Amrozi membeberkan 3 prinsip dalam hidup berjamaah dengan beribadah.

Pertama, Hidup berjamaah dalam meraih amal yang tiada putusnya. 

"Amalan ketika di akhirat yang pahalanya terus tersalurkan adalah Shodaqoh Jariyah, Ilmu yang bermanfaat dan Anak sholeh yang berbakti kepada orang tua." Tuturnya

Kedua, Hidup berjamaah yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain.

"Bahwa bermuhammadiyah harus mempunyai ego komunal (bersama) bukan ego individual (pribadi). Selain itu Pimpinan Muhammadiyah harus saling bersama dalam hal apapun juga harus punya sifat kepemimpinan Rasulullah yaitu Shidiq, Amanah, Tabligh, Fathonah." Ujarnya

Ketiga, Hidup Berjamaah untuk menjadi pemenang

Dimuhammadiyah harus menjadi pemenang tanpa melalaikan niat ibadah, karena ketika ada niat yang kuat dalam memperjuangkan kebaikan maka Allah akan menghancurkan musuh kita. Harus menjadi pemenang di segala sektor, baik sektor ekonomi maupun politik. Dengan berkorban secara ikhlas maka nanti kita akan menerima hasilnya. (Kholis)

Selasa, 10 April 2018

Pemuda Berbudi Luhur

"Pemuda Berbudi Luhur"
Buah Karya: Muhammad Kholis


Melati muda tak berwarna, seolah bunga tak berbuah
Keselarasan usia tak bisa diduga, seolah hidupnya tak begitu lama
Bangsa tanpa pemuda, tiada daya dan upaya
Bangsa tak merdeka, Indonesia tanpa pancasila
Ketuhanan maha esa, kesatuan dan persatuan agama
Berbeda-beda ras dan agama, Indonesia negaranya

Anak berbakti dan mengabdi, bapak mencotohi dan memotivasi
Bukti setiap mimpi, tidak lepas karena konsepsi dan realisasi 
Saling mengerti dan mengetahui, adalah cara berkorelasi
Mengapa negeri ini ? Selalu bercerai-berai
Padahal toleransi sudah melekat dihati kami
Kami tidak ingin beramai-ramai, karena perbedaan ideologi 
Beri kami demokrasi pada negeri ini..

Cinta bertabur, pahlawan telah gugur
Tanah kami subur, jiwa kami hancur
Kemajuan tak diukur, teknologi terus tersalur
Maju atau mundur, pasti akan berbentur
Lebih baik mati dimedan tempur, dari pada mati diatas kasur
Nasib semua manusia akan melujur, di dalam alam kubur..

Kami pemuda berbudi luhur...

Jumat, 06 April 2018

Bertanya tentang Kesejahteraan

"Bertanya tentang Kesejahteraan"
Oleh: Nur Agus Rudi Listio*
Sumber: www.google.com



Bicara tentang kesejahteran pada saat ini, dimana perkembangan teknologi terus menerus meningkat derastis. Yang mengakibatkan banyak orang harus mampu mengikutinya dan yang tidak mampu mengikuti akan tergilas oleh zaman.

Banyak sekali pembangunan-pembangunan yang ada, khususnya pembangunan dibidang ekonomi, dengan alasan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 

Industrialisasi sebagai jawaban (katanya), yang diharapkan mampu menampung masyarakat sebagai lahan penghidupan. Dengan kata lain dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya yang berada pada sekitar industri. 

Tapi berbeda dengan bentuk realitanya, dimana masyarakat itu dirugikan dengan adanya industri saat ini. Bisa kita lihat sendiri, yang seharusnya menjadi lahan produktif (pertanian, pertambakan, perhutanan, perairan) bagi masyarakat, kini hanya jadi lahan produktif untuk pribadi (investor dan pemilik industri) dan masyarakat hanya dapat ampasnya. 

Coba kita lihat hari ini, apakah perjanjian awal yang dilakukan oleh industri dengan masyarakat itu benar dilakukan. Tidak, ia hanya bicara cantik dengan dasar CSR CSR dan CSR,  padahal CSR itu tidak di rasakan oleh masyarakat secara langsung. Ditambah lagi kesehatan masyarakat itu terancam dengan limbah-limbah yang dihasilkan oleh industri tersebut. Air, tanah, udara menjadi ancaman bagi masyarakat karena terkontaminasi oleh limbah industri. Dan masyarakat di bungkam oleh yang namanya CSR dan surat-surat perjanjian di awal (meski perjanjian itu dapat diubah jika tidak sesuai perjanjian), padahal CSR itu adalah kewajiban industri yang sudah diatur dalam Undang-Undang.

Mirisnya lagi pihak pemerintahan yang seharusnya menjadi abdi/pelayan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya, mereka hanya mementinkan perut mereka sendiri. Tapi ada yang lebih miris, apa?  Yaitu generasi muda (pemuda) bangsa ini yang sudah tidak berpegang pada idealisme, mereka hanya berfikir tentang kemapanan dalam hidup. Padahal baik buruknya bangsa ini kedepan ini di tangan para pemuda "pewaris tanpuk pimpinan umat nanti"

Dan kini kita hanya dapat melihat, melihat ketertindasan dimana-mana (meski tak tampak secara langsung). Terus dimana kita saat ini?  Dan hanya kalian lah yang dapat menjawabnya. 

Waallahu'alam.

*penulis: Sekretaris Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah Sedayulawas